FANFICTICTION
Tittle :Box
author :as_v osa
cast :-Kim taehyunG
-Jin
-Jimin
-Eun gi
-other.
genre:friendsip,school,
Jin,eun gi dan jin jimin berdiri melingkar memeluk meja yang biasa di
gunakan jae won.merek nampak memasang raut sedih.
Eun gi sedari tadi telah menitihkan butiran-butiran bening di matanya seraya mengingat kenangan bersama sahabatnya itu.
"Yakk..jae won., mianhae..!!lain kali aku akan menjaga mu..!!semoga Kau bahagia disana.."ujar jin memecah keheningan di antara ketiganya.
"Aku yakin jae won Sudah bahagia disana..,jadi kita juga harus semangat kembali..!"tambahan jimin berniat menormalkan kembali keadaan kedua sahabatnya.
"Cha..kajja..!!"ajak jin memimpin eun gi dan jimin meninggalkan meja jae won.
Ketiganya berjalan pelan menelusuri lorong.
"Jimin-ah..,jaga eun gi!aku mau aula.."ujar jin menghentikan lan kahnya di sertai langkah jimin dan eun gi.
"Ok..."tukas jimin sedikit menganguk dan kembali melanjutkan langkahnya.
* * * * *
Jin sudah sampai di aula sejong.mewah aula itu nampak hanya di selimuti keheningan.
"Eo..tae hyung-ah"kaget jin melihat keberadan tae hyung.
Tae hyung nampak berbaring di permukaan panggung di aula itu.lengan kanannya melipat menutupi kedua matanya.
"Yakk..kim tae hyung.."kembali jin karna tak mendapat respon.
"Jin-ah..dari luar ruangan ini berbentuk kubus.kau sudah pernah kesini.tapi saat kau melihat dari luar kau tak kan mengetahui ada aku di sini."ujar tae hyung tanpa mengubah posisinya.
"Apa yang bicarakan..?"
"Manusia .!"
"Ne..?ku rasa kau sedang bermimpi,aku pergi dulu ingat jangan telat.."pamit jin menyelipi peringatan pada tae hyung.
Jin langsung melangkah mengambil hal yang di butuhkanya dan berniat untuk segera kembali ke kelas.
Sampai di pintu aula langkah jin dihetikan oleh otaknya.jin bebalik menatap tae hyung.
Beberapa detik jin menatap tae hyung seraya memikirkan sesuatu.setelah beberapa saat jin pun kembali melanjutkan langkahnya.
* * *
Mobil mewah memasuki perkarangan istana jimin.perlahan dua mobil arbart beriringan menjalar pendekati pintu utama rumah bergaya louisville itU.
Terliahat jimin disertai eun gi keluar dari salah satu mobil di susul tae hyung dan jin dari mobil lainya.
Mereka berjalan berjajar membentuk formasi segitiga dengan jimin sebagai pemimpin.
Lukisan dan hiasan-antik bernilai dolar menyambut kehadiran mereka.
"Cha..duduklah.."persilahkan jimin setelah sampai di ruang tamu.
"Tae hyung-ah..kau pertama kesinikan..!agap ajah rumah sendiri.
"Ujar jin sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa coklat di dekatnya.
Tae hyung hanya diam dan terfokus pada pajangan yang tergantung angun di sisi timur ruangan itu.
" cepat kita bikin tugasnya..!sebentar lagi aku mau ke bandara."tukas eun gi mendesak..!
"Geure..!mari kita mulai.."aba-aba jimin.
Jimin,jin,eun gi dan tae hyung saat ini tegah asik berdiskusi mencari jalan keluar dari tugas yang di beban kan pada mereka.
"Tring..tring.."ponsel eun gi berteriak memanggil.
"Sebantar.",izin eun gi di tengah panasnya meja diskusi.
Setelah beberapa saat eun gi kembali namun ada seseuatu yang ganjal pada wajahnya.
Wajah eun gi nampak bergelombang mengkerut bersirat keluhan.
"Mianhae..,aku harus kebandara sekarang.."
"Yakkk.gwanchana.."tanggap jimin memberi izin.
"Kalau gitu sampai besok.."lanjut eun gi berlalu.
Jimin,jin dan tae hyung kembali melanjutkan diskusi mereka yang terpotong.
Waktu sudah menunjukan pukul 1 malam diskusi ketiganya pun akhiri menemui kata mufakat.
"Ahh..akhirnya.."ucap jin lega tiduran di sofa sambil meregangkan oto-ototnya.
"Jimin-ah apa orang tua mu tidak di rumah?"tanya tae hyung.
"Mereka di canada.."
"Kalau begitu boleh aku menginap disini?, di rumahku juga tidak ada orang.."
"Benarkah..?baiklah..!"
Jimin melempar kunci pada tae hyung.
"Itu..kamarmu.!"ucap jimin melirik sebuah pintu yang tak jauh dari ruangan itu.
"Terima kasih."
"Kalau begitu aku akan pulang dulu.."izin jin berdiri dan melangkah berlalu.
Saat ini hanya tertinggal jimin dan tae hyung yang hanya terdiam.
"Yakkk..apa kau tidak mengantuk..,mari tidur sudah malah..!
"Ne.."
Keduanya berjalan berlawanan arah menuju kamar masing.."
"Kode morse.."ucap tae hyung berhenti di depan pajangan yang menjadi titik fokus baginya.setelah sesaat tae hyung kembali melanjutkan langkahnya.
Disis lain jimin sedang memperhatikan tae hyung sejak kode morse tercetus keluar dari bibir tae hyung.
Ia menatap intens jejak punggung tae hyung.beberapa sesaat jimin kembali melangkah namun tujuanya bukan kekamar melainkan berbelok ke dapur.
Tae hyung duduk di kasur yang tersedia di kamar itu.ia menatap pintu seakan menantikan sesuatu.
Lama terdiam tae hyung kemudian dia mengambil ponselnya.ia mengetik sepenggal pesan.
"Kode morse.segeralah."tae hyung kembali menyebut sistem representasi huruf ,angka dan sinyal yang di ciptakan samuel f.B morgan dan Alfred Vail itu.
"Krek..."suara gagang pintu memberi peringatan kedatangan seseorang.
Mendengar peringatan itu tae hyung dengan segara menyembunyikan ponselnya sembari memerintahkan panggilan pada seseorang.
"Tae hyung-ah..apa sudah Tidur?"sapa jimin dari luar dan nampak mendekat
"Ajik..wae?"respon tae hyung pura-pura bangun dari ranjang.
"Ni air lebih baik untuk bangun tidur "nasahet baik jimin.
"Emm.gomawo..!jimin-ah..apa kau selalu tersenyum seperti itu.."
"Wae..,?apa senyum ku jelek.."canda jimin ketawa ringan.
"Tidak.kau pasti selalu ingin membuat orang lain bahagia."lanjut tae hyung yang mulai merisihkan jimin.
"Kalau begitu selamat tidur.."ujar jimin mencoba menghindar dan hendak pergi.
"Bukakan kau kesini ingin tau lebih apa yang di pikiran ku..?ucap tae hyung mengunci langkah jimin.
Ucapan tae hyung begitu menusuk di telinga jimin.rautnya berubah serius dan memasang tatapan tajam.tak ada lagi jejak jimin yang suka tersenyum di wajah itu.
"Kau tau di tangan yang temukan terdapat kode morse.132610!dan itu adalah gabungan tanggal lahir kalian! "Tae hyung berjalan mengitari jimin sembari menatap menyelidik.
"Lalu..?"ujar jimin berusaha tak terpancing.
"Dan kode morse itu terpajang rapi di disini"lanjut tae hyung.
"Lalu...!apa mau..mu.."
"Kenapa kau membunuh jae won??"
"Aku sama sekali tak membunuhnya,aku hanya ingin membuatnya bahagia.."
"Membuatnya bahagia..?"
"Yakkk..apa kau gila.."kesal tae hyung menarik kerah jimin.
"Apa kau tau satu- satunya yang membuat seorang anak bahagia adalah perhatian orang tua.jae won belum punya itu.aku tau bertapa sedihnya tak ada perhatian.untuk itu aku membantunya bahagia..!karna aku dia dapat perhatian dari orang tuanya.walau dalam keadaan jasad sekalipun"jelas jimin menyampaikan hipotesis konyolnya sambil mengerang melepaskan cenkraman tae hyung.
"Tidak ..,kau sudah merenggut kebahagianya karna sekarang dia tidak bisa lagi melihat kedua orang tuanya!! Dan semua karna psico sepertimu..!"amarah tae hyung mendorong jimin menjauh.
"aku juga akan membuat mu bahagia kim tae hyung".ancam jimin tersenyum sinis.
"Kau benar aku akan segera bahagia melihatmu memakai gelang besi..."tegas tae hyung mengeluarkan ponselnya yang tarnyata sedang tersambung dengan min yoon gi yang menangani khasus jae won.
Emosi jimin langsung membara mengetahui trik busuk tae hyung.Jimin mengambil ponsel tae hyung kasar dan melembarnya kesembarang tempat.kemudian jimin dengan kasar langsung memberikan pukulan kearah tae hyung.pukulan berulang-ulang menyebabkan cairan merah mengalir di sudut bibir tae hyung.
Tak mau kalah Kali ini tae hyung pun membalas serangan jimin.ia melakukan hal yang sama dengan yang di lakukan jimin
Lelah bergulat akhirnya keduanya terkapar di dua sisi yang berlawanan.
Keringat serta irigan aliran eritrosit beralairan seiring dari keduanya.
Jimin kembali berdiri dan mengeluarkan sebilah pisau dari balik jasnya.
Jimin mendekati tae hyung masih terkapar kesakitan.
"Apa kau tau aku hanya ingin jae won bahagia.."ucap jimin terbata-bata.
Tak mendapat respon jimin berniat dengan segera menancapkan benda tajam itu ke tubuh tae hyung.
"Jimin-ah..."teriak jin dari luar menghentikan tindakan jimin.
"Jimin-ah..wae geure..!hajima jebal.."jin berhati-hati dan perlahan mendekati jimin.
"Jin-ah..kau pasti tau aku hanya membuatnya bahagia..!"kembali jimin mengulang alasan tak masuk akalnya.
"Ani..,kau telah merebutnya.kau tau hal yang membahagiakan bagi jae won adalah saat bersama kalian."bantah
Tae hyung mulai berdiri dengan tidak seimbang.
"Ania...!!"teriak jimin semakin marah dan langsung menghujamkan benda ditanganya ke arah tae hyung.
Aliran darah mengalir bebas dari telapak tangan tae hyung yang menggenggam pisau.
Tak ada pilihan lain jin dengan segera memukul pudak jimin sehingga membuatnya tersungkur.
Pada saat yang sama kerumunan polisi masuk di pimpin yoon gi dengan segera membekuk jimin dengan gelang besi.
"Gwanchana.."khawtir young gi melihat tae hyung bepoles darah.
"Ne.."
"Mari kerumah sakit.."
young gi di bantu jin membimbing tae hyung ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
* * *
Satu tahun berlalu luka yang merobek sejong kini telah samar-samar teringat.dingin salju telah di hangati musim semi,berlanjut kegerahan teriknya musim panas,yang di sambut keguguran daun-daun tua penyejuk batin.
Tae hyung berdiri diatas atap sejong menikmati aroma musim gugur.ia menutup matanya menikmati tusukan terik sang surya di kulitnya.
Tak beberapa lama tea hyung membuka matanya kembali merasakan sepasang mata sedang mengamatinya.
Tae hyung berbalik mendekati sebuah tumpukan kayu balok.ia merasakan seseatu yang bernyawa bersembunyi di balik sana.Perlahan..tae hyung mendekati..dan........??
"Eun gi-ah..??"
*end*
Kamsa yg udah bca..


